RSS

Akuntan Yang Tidak Bekerja di KAP adalah Pecundang?

tentang karir akuntan. Ada semacam persepsi umum bahwa: seorang akuntan yang tidak peranh bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah pecundang. Anggapan ini seolah-olah mengatakan bahwa berkarir di dunia akuntansi tetapi belum pernah bekerja di KAP sesungguhnya tidak berkarir. Benarkah demikian?
 
Entah sejak kapan persepsi ‘Akuntan-Yang-Tidak-Bekerja-di-KAP-adalah-Pecundang’ ini mulai beredar. Siapa yang menghembuskannya pertamakali juga tidak jelas. Yang jelas anggapan ini sudah menjalar hingga ke mahasiswa-mahasiswi akuntansi, terutama di universitas-universitas besar di Indonesia.
Saya pernah bekerja di KAP tetapi tak pernah berpikir seperti itu. Pada kenyataannya, justru saya bertahan hanya sebentar di sana (sekitar 5 tahunan), bosan, lalu pindah jalur. 10 tahun lainnya saya berada di luar KAP—hingga saat ini. Aneh ya ada akuntan yang bosan kerja di KAP? Sesungguhnya tidak, jika anda sudah baca tulisan saya ini hingga selesai.
Anggapan ‘Akuntan-Yang-Tidak-Bekerja-di-KAP-adalah-Pecundang’ ini tidak 100% buruk juga tidak 100% baik. Pengalaman saya menunjukan bahwa anggapan ini lebih banyak keliru dibandingkan benarnya. Lebih banyak sisi buruk dibandingkan sisi baiknya.
Saya tidak menafikan bahwa bekerja di KAP memang menantang (untuk beberapa tahun). Untuk bisa diterima bekerja di KAP yang memiliki reputasi tinggi (macam KPMG, PwC, Ernst & Young atau Deloitte Touche, bukanlah sesuatu yang mudah. Didukung oleh sistim perekrutan yang sudah sangat mapan—berpengalaman puluhan (jika tidak ratusan) tahun, ditambah oleh kemapanan financial, KAP bereputasi tinggi tidak semabarangan menerima akuntan—bahkan untuk level junior sekalipun.
Tentu, mencoba membidik karir yang dianggap sulit adalah bagus—terutama untuk pemuda/pemudi yang baru atau baru akan menapaki karir di akuntansi. Menjadi bagus, setidaknya untuk 2 alasan berikut ini:
1. Merasa tertantang adalah energi positif yang bisa membuat seseorang (rata-rata orang) menjadi selalu bersemangat dan antusias.
2. Kebiasaan ‘bekerja-dengan-standar-mutu-tinggi’ akan terus terbawa hingga di perjalanan karir berikutnya (jika tidak tertimbun selamanya di sana).

Hanya 2 hal itu yang bisa saya lihat sebagai sisi baik (positif). Sedangkan sisanya hanya sisi buruk (negatif)-nya.
Secara umum, menjadi auditor di KAP—dimanapun itu, hanya bekerja diseputaran “mengutak-atik” isi laporan keuangan. Mencari tahu apakah laporan keuangan klien yang di audit sudah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku atau tidak, lalu memberikan pendapat: wajar, wajar dengan catatan, atau tidak wajar. Tak lebih dari itu. Ditindih oleh desakan deadline—dimana rata-rata KAP seperti itu, waktu untuk belajar sesuatu yang lain nyaris tidak ada.
Memang, pekerjaan di KAP tidak selalu auditing. Bisa jadi kompilasi, atestasi, dan seterusnya. Tetapi sekalilagi aktivitasnya hanya seputaran laporan keuangan—mulai dari jurnal, buku besar, neraca percobaan hingga laporan keuangan (komersial maupun fiscal). Sudah itu saja. Sekalilagi, ini bagus untuk pemula—agar skill menjurnal dan mengutak-atik laporan keuangan semakin mantap.
Padahal, dunia akuntansi dan keuangan dalam skup yang lebih luas tidak sesempit itu. Urusan akuntansi dan keuangan bukan sekedar ‘otak-atik laporan keuangan’. Bukan sekedar melakukan penilaian apakah perlakuan akuntansi suatu perusahaan sudah sesuai standar atau tidak.
Saya pribadi, setelah 5 tahun bekerja di KAP sudah tidak menemukan tantangan lagi. Saya merasa itu tidak cukup. Bertahan bekerja di KAP adalah belenggu bagi potensi kemampuan dan kapasitas saya. Dasar pertimbangan yang paling kuat mendesak saya untuk tidak bekerja di KAP lagi adalah karena satu alasan yang bagi saya sangat mendasar, yaitu: Di KAP hanya tahu data yang sudah jadi (entah itu berupa nota, bahkan sudah berupa jurnal)—tanpa tahu bagaimana transaksi keuangan dalam bisnis sesuangguhnya terjadi.
Sehingga, bisa saya katakana bahwa: menjadi seorang auditor di KAP sesungguhnya hanya cocok untuk mereka yang masih ingin belajar mematangkan pemahaman menganai jurnal, buku besar, dan laporan keuangan—yang sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Tetapi tidak sesuai untuk mereka yang sudah melewati fase tersebut.
Membandingkan pengalaman saya di dalam dan di luar KAP menunjukan betapa pentingnya memahami “apa sesunggungnya di balik angka-angka di jurnal dan laporan keuangan itu?”. Jauh lebih penting dibandingkan sekedar mengetahui apakah suatu laporan keuangan sudah sesuai standar akuntansi atau belum. Mengapa?
1. Akuntansi tidak ada fungsinya jika tidak ada bisnis atau perusahaan (apa yang mau dijurnal, dihitung dan dilaporkan jika tidak ada aktivitas binis atau usaha?).
2. Para pelaku usaha tak peduli apakah laporan keuangan mereka sesuai standar akuntansi atau tidak. Mau dicatat seperti apa, mau dihitung menggunakan metode apa, mau dilaporkan dengan format penyajian seperti apa, silahkan saja, samasekali tak penting bagi mereka. Yang mereka pedulikan cuma satu yaitu: PERUSAHAAN UNTUNG.
3. Di perusahaan-perusahaan yang sudah go publik, mungkin manajemen atau board director merasa senang bila Laporan Laba Rugi mereka menunjukan laba—apalagi jika labanya terus meningkat dari waktu-ke-waktu. Investor mungkin juga tertarik. Akan TETAPI, apakah pemegang saham yang sudah ada pasti senang? Tidak. Mereka tak peduli laporan keuangan. Yang mereka pedulikan hanya satu, yaitu: DIVIDEN—apakah perusahaan bagi dividen atau tidak, berapa besarnya?

Dari 3 fakta tersebut, menurut pandangan saya: dibandingkan sekedar menjurnal, membuat laporan keuangan, melakukan penilaian apakah laporan keuangan sudah sesuai standar atau tidak, JAUH LEBIH BERHARGA DAN MEMBANGGAKAN jika seorang akuntan bisa:
1. Mencegah Kerugian – Mengetahui lebih awal mengenai potensi risiko bisnis sekaligus memberikan rekomendasi untuk melakukan pencegahan kerugian dengan menggunakan data keuangan dan non-keuangan (operasional). Apakah seorang auditor di KAP menjalankan fungsi itu? Saya rasa tidak. Fungsi seperti itu biasanya dilakukan oleh seorang internal auditor (di bawah supervise seorang controller). Auditor di KAP lebih banyak bekerja menggunakan data-data historis (yang transaksi bisnisnya sudah terjadi).
2. Mendorong Efisiensi dan Produktifitas – Memberikan masukan-masukan (melalui analisa data akuntansi dan keuangan) untuk meningkatkan efisiensi tanpa menghambat produktifitas dalam opersional perusahaan. Fungsi seperti ini hanya bisa dijalankan oleh mereka yang memahami business best practice—praktek berbisnis mulai dari perencanaan hingga opersional—yang sifatnya spesifik antara satu usaha dengan usaha lainnya. Apakah seorang auditor (bahkan yang sudah berlevel partner sekalipun) punya kapasitas ini? Saya meragukannya. Kemampuan ini tidak diperoleh dari memahami standar akuntansi yang menjadi kitab sucinya para auditor
3. Memitigasi Masalah Keuangan – Menemukan akar masalah sekaligus memberikan rekomendasi solusi yang ampuh untuk mengatasi masalah dalam suatu bisnis (usaha). Mampu mengetahui dimana akar masalah keuangan yang terjadi—apakah di struktur modal, di perencanaan, di opersional, atau di pengawasan. Selanjutnya memberikan rekemndasi bagaimana cara mengatasinya. Terakhir memberi contoh implementasi sekaligus mengawal agar implementasi bisa berjalan sesuai yang diharapkan—dan masalah bisa diatasi. Apakah seorang auditor di KAP mampu melakukannya? Saya tidak yakin.
Tiga fakta dasar ditambah dengan tiga orientasi baru inilah yang ingin saya tawarkan kepaka teman-teman yang sedang atau akan berkarir di dunia akuntansi.
Bukan berarti memulai karir di kantor akuntan publik (KAP) adalah suatu kekeliruan atau buruk. Samasekali bukan. Yang keliru adalah menetapkan karir di KAP sebagai tujuan akhir. Sebaliknya, menjadi auditor di KAP seharusnya hanya batu loncatan—untuk mematangkan skill teknis menjurnal dan implementasi standar akuntansi saja. Selanjutnya harus ditinggalkan (jangan mengubur diri di sana untuk selamanya), jika ingin menuju ke level yang lebih tinggi, mulai belajar mencari ARTI DI BALIK ANGKA-ANGKA di laporan keuangan dengan cara belajar memahami opersional bisnis (perusahaan) yang sesungguhnya.

Itulah karir seorang akuntan yang paling ideal menurut saya. Saya percaya setiap orang memiliki pola berpikir serta cara menilai yang berbeda. Setiap orang menjalankan karirnya sesuai dengan apa yang diyakininya baik. Tak ada yang salah dengan semua itu. Yang salah adalah ‘merasa’ lebih baik dibandingkan yang lain atau merasa lebih buruk dibandingkan yang lain.
Untuk itu, bagi teman-teman yang kebetulan sedang tidak berkarir di kantor akuntan publik (KAP), jangan pernah berkecil hati. Tidak menjadi seorang auditor di KAP bukan berarti pecundang. Jika anda tidak mau belajar—merasa puas hanya dengan jadi tukang jurnal di perusahaan, ya memang jauh jika dibandingkan dengan seorang auditor. Sebaliknya, jika mau berlajar lebih dari sekedar jadi tukang jurnal, saya yakin suatu saat nanti kualitas dan pendapatan (gaji) anda jauh lebih tinggi dibandingkan seorang auditor di KAP. Sukses selalu.

SUMBER ; JURNAL AKUNTANSI http://jurnalakuntansikeuangan.com/2011/10/akuntan-yang-tidak-bekerja-di-kap-adalah-pecundang/

ALHAMDULILLAH OJT AT PP CONSTRUCTION

THANKS ALLAH,
SETELAH BERBULAN-BULAN GALAU TIDAK MENDAPAT JAWABAN TEMPAT JOB TRAINING,BINGUNNG MEMILIH PERUSAHAAN BESAR,BINGUNG MEMILIH INI ITU
BINGUNG MEMILIH DAN MENCARI DAN MENUNGGU

SESUAI DOA DI BERBAGAI SUJUDKU....  SESUAIKAN LAH, BAIKKANLAH SESUAI CITA2KU....

MENJADI ELANG GUMILANG JUNIOR.....
 YAITU MENJADI.....

MENJADI PENGUSAHA PROPERTY YANG BISA
  1.  MEMBAHAGIAKAN IBU SATU-SATUNYA.... DAN 
  2. BISA MEMBANGUN PERUMAHAN RAKYAT YANG LAYAK HUNI,
  3. MEMBANGUN RUKO YANG MEMFASILITASI MASYARAKAT YANG INGIN MENJALANKAN JEJAK RASUL UNTUK BERBISNIS
  4. MEMBERIKAN MANFAAT UNTUK ORANG BANYAK DENGAN MENJADI PROPERTYAND FURNITURE ENTREPRENEUR



AAAAA I LOVE MY DREAM... HOPE MY DREAM COME TRUE

ALHAMDULILLAH,SEMOGA DIMUDAHKAN JALANNYA UNTUK MENDAPATKAN ILMU MENDAPATKAN MANFAAT BERKAH
MENDAPATKAN TEMPAT JOB TRAINING DI PP,
MENJADI KARYAWAN TETAP BUMN KONTRUKSI INI
DAN MENJADI PENGUSAHA FURNITURE AND PROPERTY SOON,,

AMIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIN



SEMUA INI SAYA PERSEMBAHKAN UNTUK IBU DAN KELUARGAKU....
DAN JUGA BAPAK DISURGA ;)


MAAF PAK,BELUM BISA MEMBHAGIAKAN BAPAK,TAPI ERIN JANJI AKAN MEMBAHAGIAKAN IBU.....
AMIIIN



ME AND YOU


I LOVE YOU MORE THAN YESTERDAY......
GOD,SAVE HIM SPECIAL TO ME :")

Because you are not here with me,here's wishing we can be together soon...

I LOVE MY LIFE WITH YOU

AAAAAAA I LOVE YOU RACHMAD ANDRIYAN NUGROHO....

YOU GIVE ME LOVE,CARE,AND HUG
THANKS FOR EVRYTHING FOR WHAT YOU GIVE :)


ALHAMDULILLAH YOU KEEP STRONG BESIDE ME..KEEP CARE WITH ME... KEEP LOVING ME YAAAAA :)

I HOPE YOU WILL BE MY LAST  FOR ME..

I HOPE 4-5 YEARS AGAIN WE GET SAKRAL MOMENT AFTER OUR DREAM COME TRUE...
4 YEARS AGAIN.... CANT WAIT DEAR




01-11-10



" DISTANCE it is a test of love,many will fail,but for those who can withstand it have the answer...TRUE LOVE "

GLAD TO HAVE YOU ALL ... CERIA GENK :)

I HAVE MY BESTFRIEND GROUP.. YEEAY WE CALLED CERIA GANK... AAAA IN THIS IMAGE WITHOUT LOTUSSSS AND DEWI ;P

-BINTARY,RIRI AYU,BGENK,QTING,AND ME :)))
HALAL BIHALAL IN MY HOME... WITH  CUPCAKE MADE BY ME

 THIS IMAGE LOTUS AND BGENK.... KEEP ROCK,KEEP CARE,KEEP CERIA AND KEEP HAPPY WITH US.....

I LOVE YOU ALL ;) -BUKBER2011

LAST IMAGE : ME.DEWI AD RIRI AYU.....
IN LOTUS BDAY ;D
HAPPY SURPRISING OTHER... HAPPY TO HAVING YOU ALL PLEASE KEEP CARE AND KEEP CERIAA LIKE THE NAME OUR GROUP *eaaa


AND I LOVE YOU ALL... GLAD TO HAVE YOU ALLL:)

-DAN BILA TUA NANTI KITA KAN HIDUP MASING-MASING,INGATLAH HARI INI-


20-6-2011 KAWAH PUTIH WITH MY BEST FRIEND SALSYA

Add caption
WONDERFULL MOMENT WHEN YOU HUG ME ..... but now,you're different unlike my friend my besties in the past..... MISS YOU SYAAAA :')

tugas DESENTRALISASI LAPORAN SEGMEN

BAB II
PEMBAHASAN

A.     PENGERTIAN DESENTRALISASI
Desentralisasi adalah pembuatan keputusan tidak hanya dimonopoli oleh pimpinan puncak (top executive) saja (disebut sentralisasi), melainkan dengan cara melibatkan seluruh elemen yang ada dalam organisasi (melibatkan manajer dan bawahannya sesuai dengan keterkaitannya dengan masalah yang akan diputuskan).
Dapat disimpulkan bahwa Desentralisasi Organisasi adalah Sebuah organisasi yang terdesentralisasi (decentralized organization), wewenang pengambilan keputusannya tidak diserahkan pada beberapa orang eksekutif puncak, melainkan disebarkan diseluruh organisasi. Di satu sisi ekstrem, organisasi yang terdesentralisasi secara kuat adalah organisasi yang memberikan kebebasan kepada manajer-manajer tingkat yang lebih rendah ataupun karyawan untuk membuat suatu keputusan. Pada sisi lainnya, di suatu organisasi yang sangat tersentralisasi, manajer-manajer tingkat yang lebih rendah memiliki sedikit kebebasan untuk membuat suatu keputusan.
Pada pengambilan keputusan terdesentralisasi memperkenankan manajer pada jenjang yang lebih rendah untuk membuat dan mengimplementasikan keputusan-keputusan penting yang berkaitan dengan wilayah pertanggungjawaban mereka.Jadi singkatnya Desentralisasi adalah praktik pendelegasian wewenang pengambilan keputusan kepada jenjang yang lebih rendah.

B. ALASAN-ALASAN UNTUK MELAKUKAN  DESENTRALISASI
Perusahaan memutuskan untuk melakukan desentralisasi karena berbagai alasan  diantaranya:

1.      Mengumpulkan dan Menggunakan Informasi local
Kualitas dari berbagai keputusan dipengaruhi oleh kualitas informasi yang tersedia. Sejalan dengan pertumbuhan perusahaan dan penambahan operasi dipasar dan area yang berbeda,manajemen pusat mungkin tidak memahami kondisi lokal. Akan tetapi,para manajer tingkat rendah yang berhubungan dengan kondisi operasional langsung memiliki akses terhadap informasi ini.Akibatnya,mereka sering berada dalam suatu posisi yang lebih baik untuk membuat keputusan lokal.

2.      Memfokuskan Manajemen Pusat
Dengan mendesentralisasikan keputusan-keputusan operasional,manajemen pusat bebas menangani perencanaan dan pengambilan keputusan strategis.keberlangsungan jangka panjang dari perusahaan harus lebih penting bagi manajemen pusat dari operasional sehari-hari.


3.      Melatih dan Memotivasi Para Manajer
Organisasi selalu membutuhkan manajer yang terlatih untuk menggantikan posisi manajer jenjang lebih tinggi yang keluar untuk mengambil keuntungan dari peluang yang lain.peluang seperti itu juga memungkinkanmanajer puncak mengevaluasi kemampuan para manajer lokalnya. Manajer-manajer yang menghasilkan keputusan terbaik adalah manajer yang bisa dipromosikan.

4.      Meningkatkan daya saing
Pada perusahaan yang sangat tersentralisasi, margin laba secara keseluruhan mampu menutupi ketidakefisienan yang terjadi diberbagai divisinya. Perusahaan-perusahaan besar sekarang menemukan bahwa mereka tidak mampu mempertahankan suatu divisi yang tidak berdaya saing. Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan inerja suatu divisi atau pabrik adalah memperkenalkannya lebih jauh pada kekuatan-keukatan pasar

B.     KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN DESENTRALISASI
ü Keunggulan Desentralisasi
1. Manajemen puncak dibebaskan dari pemecahan persoalan sehari-hari yang banyak sehingga memiliki peluang untuk berkonsentrasi padastrategi,  keputusan ,dan kegiatan koordinasi.
2. Manajer tingkat lebih rendah umumnya memiliki informasi yang lebih terperinci dan lebih baru mengenai kondisi setempat dibandingkandengan para manajer puncak
3. Pendelegasian wewenang pengambilan keputusan kepada manajer pada tingkat yang lebih rendah membuat mereka dapat lebih cepat memberikan respons kepada para pelanggan.
4.Desentralisasi memberikan pengalaman pengambilan keputusan kepada para manajer tingkat lebih rendah yang nantinya diperlukan jika mereka dipromosikan ketingkat yang lebih tinggi.
5. Pendelegasian wewenang pengambilan keputusan kepada manajer tingkat lebih rendah sering kali meningkatkan motivasi mereka,sehingga dapat meninggkatkan kepuasan kerja dan tingkat retensi karyawan.
ü Kelemahan  Desentralisasi
1. Manajer pada tingkat lebih rendah membuat keputusan-keputusan tanpa sepenuhnya memahami gambaran besar.
2. Di suatu organisasi yang betul-betul terdesentralisasi, mungkin terjadi kurang koordinasi di antara manajer yang memiliki otonom.Masalah ini dapat dikurangi dengan mendefinisikan secara jelas strategi perusahaan dan mengomunikasikannya secara efektif keseluruh organisasi.
3. Manajer tingkat yang lebih rendah mungkin memiliki tujuan yang berbeda dari tujuan perusahaan secara keseluruhan. Persoalan ini dapat diatasi dengan merancang sistem evaluasi kinerja yang memotivasi manajer untuk membuat keputusan yang sejalan dengan kepentingan perusahaan.
4. Dalam suatu organisasi yang sangat terdesentralisasi, mungkin lebih sulit untuk secara efektif menyebarkan gagasan-gagasan yang inovatif. Masalah ini dapat diminimalkan melalui penggunaan sistem intranet yang efektif, yang memungkinkan karyawan yang berbeda lokasi dapat mengetahui dan berbagi ide atau pengetahuan mereka secara elektronik.

  C.   DESENTRALISASI DAN PELAPORAN SEGMEN
Desentralisasi yang efektif  memiliki pelaporan segmen yang berfungsi sebagai laporan tambahan pada laporan  keuangan.  Segmen adalah bagian atau aktivitas suatu organisasi dimana para manajer menginginkan data biaya dan laba dari organisasi tersebut. Segmen antara lain meliputi divisi organisasi,wilayah pemasaran, toko perindividual,  pusat pelayanan, pabrik manufaktur dan lain-lain. Laporan  laba rugi tersegmen ini bermanfaat untuk menganalisis profibilitas usaha dan mengukur kinerja manajer.
Laporan Segmen adalah laporan rugi laba yang menyajikan informasi tentang laporan rugi laba untuk setiap segmen usaha. Dengan adanya laporan segmen maka akan diketahui bagaimana kinerja dari masing-masing segmen usaha tersebut. Output dari metode absorption berupa laporan rugi laba konvensional memberikan informasi untuk penyusunan laporan segmen, maksudnya laporan rugi laba konventional kita olah lagi dengan menggunakan analisa perilaku biaya yang menghasilkan laporan segmen.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaporan segmen:
Ø       Digunakan laporan laba rugi dengan format kontribusi, yang membedakan biaya menjadi komponen biaya variabel dan biaya tetap.
Ø             Biaya tetap dibedakan menjadi:
üBiaya tetap yang dapat ditelusuri(traceable fixed cost)
                    Adalah suatu biaya tetap yang terjadi dikarenakan keberadaan segmen tersebut—jika segmen tersebut tidak pernah ada, biaya tetap tersebut tidak akan pernah terjadi; dan jika segmen tersebut dihilangkan, biaya tetap tersebut akan menghilang. Contoh-contoh biaya tetap yang dapat ditelusuri:
o    Gaji manajer produk Indomie di Indofood adalah biaya tetap yang dapat ditelusuri dari segmen usaha Indomie di PT Indofood Sukses Makmur
üBiaya tetap umum (common fixed cost)
                                    Adalah biaya tetap yang mendukung operasi lebih dari satu segmen, tetapi btidak dapat ditelusuri seluruhnya atau sebagian ke segmen manapun. Meskipun suatu segmen dihilangkan, tidak akan ada perubahan biaya tetap umum yang sesungguhnya. Contoh:
o     Gaji direktur PT Indofood adalah biaya tetap umum dari berbagai Divisi PT Indofood.
o    Biaya gaji resepsionis kantor yang dibagi bersama dengan sejumlah dokter merupakan suatu biaya tetap umum dari dokter-dokter tersebut. Biaya tersebut dapat ditelusuri pada suatu kantor, tetapi tidak pada dokter-dokter secara individu.

Ø  Penentuan Margin Segmen diperoleh  dengan  mengurangkan  biaya tetap  dapat  ditelusuri  untuk  suatu  segmen  dari  margin  kontribusi  segmen.  Ini menunjukkan margin  yang  tersedia  setelah  suatu  segmen menutup  seluruh  biayanya. Margin segmen merupakan ukuran  terbaik profitabilitas  jangka panjang suatu segmen
Ø  Hambatan pembebanan biaya yang tidak tetap
Agar laporan segmen memenuhi tujuan yang dimaksudkan, biaya harus secara tepat dibebankan kesegmen. Jika tujuannya adalah menetukan laba yang dihasilkan oleh divisi tertentu, maka seluruh biaya yang dapat dibebankan pada divisi itu hanya biaya-biaya itu.
  D.LAPORAN LABA RUGI SEGMEN DENGAN MENGGUNAKAN   PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL

Untuk menyusun laporan labarugi dari suatu segmen diawali dengan
1)      Beban-beban variable dikurangkan dari penjualan untuk menghasilkan margin kontribusi segmen tersebut.Margin kontribusi menyatakan apa yang terjadi pada laba jika terjadi perubahan volume-biaya tetap dan kapasitas segmen dianggap sama. Margin kontribusi berguna dalam keputusan yang berkenaan penggunaan kapasitas secara temporer seperti pesanan khusus.
2)      Mengidentifikasi Biaya Tetap yang Dapat ditelusuri dan Biaya Tetap Umum

Contoh kasus dalam penyusunan laporan labarugi tersegmen Soft Solution

Perusahaan Soft Solution , adalah perusahaan software yang berkembang pesat. Perusahaan ini memiliki dua divisi yaitu Divisi Produk Bisnis dan Divisi Produk Konsumen. Margin segmen divisi adalah $60.000 untuk Divisi Produk Bisnis dan $40.000 untuk Divisi Produk Konsumen.Ini merupakan bagian laporan yang secara khusus diminta oleh manajer-manajer divisi perusahaan.

            Untuk memberikan lebih banyak informasi kepada manajer-manajer divisi, telah dilakukan juga segmentasi divisi menurut lini produk utamanya. Dalam hal divisi produk konsumen, lini produknya adalah clip art dan permainan komputer. Lebih jauh lagi, telah dilakukan segmentasi masing-masing lini produk menurut bagaimana mereka dijual. Missal dalam toko komputer atau dengan penjualan catalog.










 































 

































BAB III

PENUTUP



A. KESIMPULAN
      Setelah makalah ini penulis susun dan juga telah penulis uraikan didalam bab demi bab, maka berdasarkan hal tersebut dapatlah penulis mengambil kesimpulan yang merupakan penutup dari penyusunan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1.      Desentralisasi adalah wewenang pengambilan keputusannya tidak diserahkan pada beberapa orang eksekutif puncak, melainkan disebarkan diseluruh organisasi.
2.      Laporan Segmen adalah Laporan Segmen adalah laporan rugi laba yang menyajikan informasi tentang laporan rugi laba untuk setiap segmen usaha.
Desentralisasi yang efektif  memiliki pelaporan segmen yang berfungsi sebagai laporan tambahan pada laporan  keuangan.

Demikian kesimpulan yang dapat penulis berikan, semoga makalah ini nantinya akan berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan, khususnya diri penulis sendiri.




















DAFTAR PUSTAKA


Mowen,Maryanne,dkk.1995.Akuntansi Manajerial.Jakarta:Salemba Empat.
http://karyakukarya.wordpress.com/2011/12/11/pelaporan-segmen-dan-desentralisasi/Desentralisasi dan Pelaporan Segmen
tanggal diakses : 6 November 2012
tanggal diaksess : 5 November 2012

outback steakhouse

 
wooow unforgetable moment to get a free voucher in
 OUTBACK STEAKHOUSE RESTAURANT -Pondok Indah Mall
THANK YOU MOTION975 FM to select me be a modeltv for your advertise program!!!!

thank you my bella Citra Dinasti to join take a gift from motion at kebayoran!!!! 
thanks for every thing and keep beside me until now... we are success together soon... amin


Write here, about you and your blog.
 
Copyright 2009 erin restriana All rights reserved.
Free Blogger Templates by DeluxeTemplates.net
Wordpress Theme by EZwpthemes
Blogger Templates