Di awal April
, di penghujung suasana pra jabatan, terngiang isu penempatan. Ah sudahlah
sudah bukan kabar baru lagi, saya tidak mau mengambil hati terhadap isu yang
berkembang. Jadi saya berusaha menutup telinga dan membuka mata
selebar-lebarnya baru memulai membuka telinga jika memang mata saya melihat
kabar dengan fakta.
Tanpa dugaan
sebelumnya, kali ini kabar penempatan angkatan kami diumumkan dengan tiba-tiba.
Ya benar-benar pengumuman nasib angkatan kami sepertinya. Suasana menjadi riuh,
karena kebetulan hanya ada beberapa orang saja yang gadgetnya mumpuni membuka
situs penempatan tersebut. Situs yang menjawab nasib kami selama 1tahun menjadi
pegawai diperbantukan.
Daaan yaaak. Giliran
nama saya yang disebutkan beserta kota mana saya ditempatkan. Detik itu juga
saya mendapati kota yang tidak asing dalam ingatan masa kecil saya. Sampit!!!! Iya
terbayang kerusuhan antar etnis di kota itu. Oh tuhan... siapkah hamba?mulailah
saya melakukan pencarian di situs pencari google tentang kota rantauan saya
itu.
Saya mulai
mengabari orang terdekat saya termasuk keluarga dan calon pendamping hidup
saya. Mereka semua kaget dan terbayang apa yang saya pikirkan. Di dalam pikiran
saya magic kuat sekali di kota itu. Tetapi tiba-tiba hape saya yang cdma ini
berdering rupanya memberikan semangat
dan ketenangan untuk menjalani tugas saya sebagai abdi negara di tanah rantau
selanjutnya.
Beberapa hari
saya melakukan packing dan melakukan persiapan mental dan pamit keluarga besar
untuk tugas besar di hidup saya untuk memberikan pengabdian kepada negeri ini
untuk mengumpulkan pendapatan pajak untuk pembangunan bangsa. Setiap saya
merasa tidak mampu, apa saya bisa? Selalu ada bisikan untuk melanjutkan langkah
ini. Langkah menuju pengabdian, “jika kita ikhlas dan bersyukur langkah kakimu akan
mudah digerakkan” begitu pesan calon pendamping hidup saya.
Setibanya di
kota yang tidak pernah saya bayangkan, orang-orang dari kantor begitu hangat
menyambut saya. Saya hampir lupa jika saya berada dikota rantau. Sampit kota
yang kecil tapi menurut saya tertata rapi dan damai. Tidak seperti pikiran saya
diawal dengan penuh kerusuhan yang menjadikan bulu kuduk saya berdiri jika
membayangkan kepala-kepala terpenggal di jalanan. Ya itu adalah masa lampau
kota ini. Dan masa depannya benar-benar membuat saya betah padahal baru
beberapa jam memijakkan kaki di kota ini.
Tidak seperti
yang saya bayangkan, tiba-tiba seorang yang punya kewenangan menunjuk saya
untuk mengabdi ke KP2KP di sebuah kabupaten pemekaran, kabupaten Kuala
Pembuang. Dalam hati saya semakin berkecamuk, dosa apa saya hingga Allah menguji saya sedemikian
rupa. Tetapi saya berusaha menerima
tugas ini, dan sukarela saya menerima pinangan menjadi keluarga baru
KP2KP kuala pembuang.
Perjalanan menyusuri
hutan bukanlah hal baru di pulau besar kedua di Indonesia ini. Sempat terbesit
ketakutan yang semakin menyeruak ketika di dalam mobil pun suasana hening. Saya
memang tipe orang yang pendiam dan kurang kreatif untuk memulai pembicaraan
tetapi saya benar-benar merasa was-was ketika melewati jalanan yang tak mulus
di tengah hutan rimba. Seketika membayangkan binatang buas menghampiri mobil
kami, maklum baru pertama kali melewati jalanan hutan selain hutan di pantura.
Setelah 4-5
jam saya menempuh perjalanan, sampailah di kp2kp kuala pembuang. Tempat yang
tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Dan detik itupula saya merasakan
benar-benar di tanah rantau sebatang kara. Tidak ada satupun yang saya kenal. Tetapi
saya lelaki, yang akan terus berjuang melewati ketidaksiapan saya.
Sekilas kota
ini benar-benar baru, mungkin bisa dibilang masih perawan. Dan tidak banyak
saya temui penjual penjual makanan untuk menemani saya menyambung hidup. Malam itu
saya memutuskan untuk menginap di kantor karena memang belum ada persiapan
untuk kos atau kontrakan. Walaupun perut terus berguncang sinyal kelaperan
tetap saja saya juga tidak tahu harus membeli makanan dimana, kemudian saya memutuskan
untuk membuka tas koper saya yang terdapatpie susu bekal dari calon pendamping
saya. Ya piesusu menyelamatkan perut saya malam ini.
(bersambung)
-sumber: rachmad andriyan
1 komentar:
Akkk masmu perjuangannya hebat :) semangatin terus doain terus :)
Posting Komentar
hey, jangan lupa tinggalkan commentmu yaaa :)