RSS

aku dan kp2kp (1)



Di awal April , di penghujung suasana pra jabatan, terngiang isu penempatan. Ah sudahlah sudah bukan kabar baru lagi, saya tidak mau mengambil hati terhadap isu yang berkembang. Jadi saya berusaha menutup telinga dan membuka mata selebar-lebarnya baru memulai membuka telinga jika memang mata saya melihat kabar dengan fakta.

Tanpa dugaan sebelumnya, kali ini kabar penempatan angkatan kami diumumkan dengan tiba-tiba. Ya benar-benar pengumuman nasib angkatan kami sepertinya. Suasana menjadi riuh, karena kebetulan hanya ada beberapa orang saja yang gadgetnya mumpuni membuka situs penempatan tersebut. Situs yang menjawab nasib kami selama 1tahun menjadi pegawai diperbantukan.
Daaan yaaak. Giliran nama saya yang disebutkan beserta kota mana saya ditempatkan. Detik itu juga saya mendapati kota yang tidak asing dalam ingatan masa kecil saya. Sampit!!!! Iya terbayang kerusuhan antar etnis di kota itu. Oh tuhan... siapkah hamba?mulailah saya melakukan pencarian di situs pencari google tentang kota rantauan saya itu.

Saya mulai mengabari orang terdekat saya termasuk keluarga dan calon pendamping hidup saya. Mereka semua kaget dan terbayang apa yang saya pikirkan. Di dalam pikiran saya magic kuat sekali di kota itu. Tetapi tiba-tiba hape saya yang cdma ini berdering  rupanya memberikan semangat dan ketenangan untuk menjalani tugas saya sebagai abdi negara di tanah rantau selanjutnya.
Beberapa hari saya melakukan packing dan melakukan persiapan mental dan pamit keluarga besar untuk tugas besar di hidup saya untuk memberikan pengabdian kepada negeri ini untuk mengumpulkan pendapatan pajak untuk pembangunan bangsa. Setiap saya merasa tidak mampu, apa saya bisa? Selalu ada bisikan untuk melanjutkan langkah ini. Langkah menuju pengabdian, “jika kita ikhlas dan bersyukur langkah kakimu akan mudah digerakkan” begitu pesan calon pendamping hidup saya.
Setibanya di kota yang tidak pernah saya bayangkan, orang-orang dari kantor begitu hangat menyambut saya. Saya hampir lupa jika saya berada dikota rantau. Sampit kota yang kecil tapi menurut saya tertata rapi dan damai. Tidak seperti pikiran saya diawal dengan penuh kerusuhan yang menjadikan bulu kuduk saya berdiri jika membayangkan kepala-kepala terpenggal di jalanan. Ya itu adalah masa lampau kota ini. Dan masa depannya benar-benar membuat saya betah padahal baru beberapa jam memijakkan kaki di kota ini.
Tidak seperti yang saya bayangkan, tiba-tiba seorang yang punya kewenangan menunjuk saya untuk mengabdi ke KP2KP di sebuah kabupaten pemekaran, kabupaten Kuala Pembuang. Dalam hati saya semakin berkecamuk, dosa apa  saya hingga Allah menguji saya sedemikian rupa. Tetapi saya berusaha menerima  tugas ini, dan sukarela saya menerima pinangan menjadi keluarga baru KP2KP kuala pembuang.

Perjalanan menyusuri hutan bukanlah hal baru di pulau besar kedua di Indonesia ini. Sempat terbesit ketakutan yang semakin menyeruak ketika di dalam mobil pun suasana hening. Saya memang tipe orang yang pendiam dan kurang kreatif untuk memulai pembicaraan tetapi saya benar-benar merasa was-was ketika melewati jalanan yang tak mulus di tengah hutan rimba. Seketika membayangkan binatang buas menghampiri mobil kami, maklum baru pertama kali melewati jalanan hutan selain hutan di pantura.
Setelah 4-5 jam saya menempuh perjalanan, sampailah di kp2kp kuala pembuang. Tempat yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Dan detik itupula saya merasakan benar-benar di tanah rantau sebatang kara. Tidak ada satupun yang saya kenal. Tetapi saya lelaki, yang akan terus berjuang melewati ketidaksiapan saya.

Sekilas kota ini benar-benar baru, mungkin bisa dibilang masih perawan. Dan tidak banyak saya temui penjual penjual makanan untuk menemani saya menyambung hidup. Malam itu saya memutuskan untuk menginap di kantor karena memang belum ada persiapan untuk kos atau kontrakan. Walaupun perut terus berguncang sinyal kelaperan tetap saja saya juga tidak tahu harus membeli makanan dimana, kemudian saya memutuskan untuk membuka tas koper saya yang terdapatpie susu bekal dari calon pendamping saya. Ya piesusu menyelamatkan perut saya malam ini.
(bersambung)



-sumber: rachmad andriyan

1 komentar:

Bellacitradi mengatakan...

Akkk masmu perjuangannya hebat :) semangatin terus doain terus :)

Posting Komentar

hey, jangan lupa tinggalkan commentmu yaaa :)

Write here, about you and your blog.
 
Copyright 2009 erin restriana All rights reserved.
Free Blogger Templates by DeluxeTemplates.net
Wordpress Theme by EZwpthemes
Blogger Templates